Wednesday 25 March 2015

Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)

Abu Bakar al-Baghdadi, pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memprokamirkan diri sebagai Kalifah baru. Ia menyerukan agar umat Muslim sedunia berjuang untuk mewujudkan pan-Islamisme.
Sekarang ISIS mengancam Indonesia.............

Siapa Pembawa Paham ISIS ke Indonesia?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat terorisme asal Universitas Nanyang, Rohan Gunaratna, menyatakan paham ISIS dibawa pertama kali ke Indonesia oleh salah satu anggota Jamaah Islamiyah, Abdullah Sungkar. Paham-paham radikalisme ini bukanlah produk asli atau timbul dari masyarakat Indonesia sendiri, melainkan dibawa dari Timur Tengah.

"Karena corak keagamaan atau Islam di Indonesia lebih moderat," kata Ni'matul pada ROL, Senin (23/3).
Profesor yang juga menjabat sebagai kepala Pusat Penelitian Politik dan Terorisme pun menyarankan, sebenarnya Indonesia memiliki segala sumber daya untuk bisa mencegah berkembangnya paham radikalisme ini. Menurut dia, ulama-ulama di Indonesia memiliki kemampuan untuk memberikan penyadaran dan sosialisasi terkait bahaya paham radikal ISIS tersebut.

"Mengatasi ISIS tidak hanya lewat perang, tapi juga dengan pendekatan pemahaman," tutur Rohan. 

Namun, pola pendekatan secara kekerasan dan pendekatan yang lunak memang harus terus dilakukan untuk bisa mencegah penyebaran paham radikal ISIS tersebut. Rohan menyebut, selama ini Indonesia sudah cukup baik dalam menerapkan pola-pola itu secara berbarengan, yaitu lewat BNPT secara lunak dan Densus 88 secara lebih keras.

Rohan menambahkan, Indonesia memang harus berani untuk melakukan pelarangan buat kelompok-kelompok yang mendukung ISIS untuk melakukan propaganda, terlebih melakukan penggalangan dana. Sebab, hal ini dapat berdampak pada makin menguatnya dan potensi berkembangnya ISIS di Indonesia secara lebih luas. "Kalau tidak mereka bisa menyebar seperi virus," ujar Rohan.

Indonesia, ujar Rohan, juga harus terus membuka diri untuk bisa berjuang bersama dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara dalam memerangi ISIS. Rohan menyebut, tidak hanya di Indonesia, kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan ISIS juga berada di sejumlah negara tetangga, seperti Filipina dan Malaysia.
Di Filipina setidaknya ada tiga kelompok yang memiliki hubungan dengan ISIS, sedangkan di Malaysia ada tiga kelompok. "Perjuangan ini tidak sendirian, ada multipendekatan, yaitu pendekatan multiyuridiksi, multinasional, dan multidimensional serta menyeluruh," tutur Rohan

BISNIS MENARIK TAHUN 2011

make cash
javascript:void(0)