Friday 10 April 2009

Makalah Placenta

1. Placenta (Uri)

Placenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya. Jiwa anak tergantung pada plasenta, baik tidaknya anak tergantung pada baik buruknya faal placenta.

Setelah nidasi sel-sel trofoblast menyerbu ke dalam deciduas sekitarnya sambil menghancurkan jaringan sedangkan di antara masa trofoblast timbul lubang-lubang hingga menyerupai susunan spons.

Lubang ini kemudian berisi darah ibu karena juga didinding pembuluh-pembuluh darah termakan oleh kegiatan tofoblast. Mula-mula sel-sel yang dihancurkan menjadi bahan makanan bagi telur kemudian makanan dari darah ibu.

Sel-sel trofoblast yang menyerbu kemudian merupakan batang-batang yang masing-masing bercabang pula dan akhirnya menjadi jonjot chorion (villi chorialis). Sementara itu trofoblast yang membentuk dinding villus sudah terdiri dari 2 lapisan :

a. Lapisan Luar syncytiotrafoblast

b. Lapisan dalam atau cytotrofoblast (sel-sel Langhans)

Sebelah dalam villus terisi oleh mesoderm. Dalam mesoderm ini terbentuk sel-sel darah merah dan pembuluh-pembeluh darah yang lambat laun sambung menyambung dan akhirnya berhubungan dengan peredaran daran janin melalui pembuluh-pembuluh darah di dalam tali pusat.

Pada kehamilan muda seluruh chorion mempunyai villi tapi villi dalam deciduas capsularis mati, sedangkan villi dalam deciduas basalia tumbuh terus dan merupakan bagian foetal dari placenta.

Di antara villi ada yang menanamkan diri ke dalam deciduas , villi ini disebut jonjot pancang (haftzotte), karena memancagkan telur pada deciduas sedangkan ada juga villi yang ujungnya tak sampai ke deciduas tapi terapung dalam darah ibu. Villi ini terutama bertugas mencari makanan.

Mula-mula villi itu berbentuk batang saja, tapi kemudian mengeluarkan cabang-cabangnya, hal ini sangat memperluas permukaan filtrasi dari villi, karena janin bertambah dengan usianya.

Pada minggu ke 16, sel-sel Langhans mulai menghilang. Hal ini juga menguntungkan kecep[atan pertukaran zat antara anak dan ibu. Darah anak dan ibu tak dapat bercampur karena terpisah oleh lapisan jaringan yang dinamakan membrane placentae yang terdiri dari lapisan sel Langhans, jaringan ikat dari vullus dan lapisan endothel kapitel. Dengan hilangnya satu lapisan, membrane placentae lebih tipis dan pertukaran zat lebih lancar.

Pada akhir bulan ke IV daya menyerbu dari trofoblas berhenti dan pada batas antara jaringan janin dan ibu erdapat lapisan jaringan yang necrotis yang disebut lapisan fibrin dari Nitabuch. Pada akhir kehamilan placenta berbentuk sebagai cakram dengan garis tengah 15-20 cm, tebalnya 2-3 cm dan beratnya ± 500 gr. Letaknya pada dinding rahim sebelah depan atau belakang dekat pada fundus.

Pemulaan foetal ialah yang menghadap ke janin, warnanya keputihan dan licin karena tertutup oleh amnion, dibawah amnion nampak pembuluh-pembuluh darah. Permukaan maternal yang menghadap ke dinding rahim, merah warnanya dan terbagi-bagi oleh celah-celah. Celah ini tadinya terisi oleh septa (sekat) yang berasal dari jaringan ibu. Oleh celah-celah ini placenta terbagi 16-20 cotyledon. Pada penampang sebuah placenta, yang masih melekat pada dinding rahim nampak bahwa placenta terdiri dari 2 bagian ialah :

- bagian yang terbentuk oleh jaringan anak

piring penutup atau membrane chorii, yang terbentuk oleh amnion, pembuluh-pembuluh darah janin, chorion dan villi

- bagian yang terbentuk oleh jaringan ibu.

Piring deciduas atau piring basal yang terdiri dari deciduas compacta dan sebagian dari deciduas spongiosa, yang kelak ikut lepas dengan placenta.

Darah janin ke placenta melalui 2 buah arteriae umbilicales dan dari placenta kembali ke tubuh janin melalui vena umbilicalis. Ketiga pembuluh darah ini terdapat dalam tali pusat. Arteri mengandung darah yang “kotor” dan vena mengandung darah yang “bersih”. Dari tali pusat pembuluh-pembuluh darah tersebut berjalan dalam chorion dan kemudian masuk ke dalam villi. Darah ibu memancar ke dalam ruangan intervilair ialah rongga di antara villi, dari arteri-arteri ibu yang terbuka pada dasar ruangan tersebut.

Kemudian darah ibu menyebar ke segala jurusan dan dengan lambat laun mengalir ke bawah dan masuk dalam venae pada dasar placenta. Dulu orang mengira bahwa darah ruangan intervillair semuanya di alirkan ke dalam vena besar pada pinggir placenta yang dinamakan sinus marginalis atau sinus circularis.

2. Faal Placenta

Seperti telah diterangkan, placenta sangat penting bagi pertumbuhan dan kehidupan janin. Placenta bekerja sebagai usus ilah mengambil makanan, sebagai paru-paru mengeluarkan CO2 dan mengambil O2, sebagai zat-zat racun yang biasanya dikeluarkan oleh ginjal seperti ureum dikeluarkan oleh placenta dan akhirnya bekerja sebagai kelenjar buntu yang mengeluarkan hormon-hormon penting untuk kelanjutan kehamilan. Secara singkat placenta faal ialah :

I. Placenta sebagai tempat pertukaran zat

Mula-mula makanan bagi jani diambil dengan penghancur dan absorpsi dari deciduas dan kemudian dari darah ibu. Zat yang dibutuhkan oleh janin seperti zat hydrat arang, zat lemak, zat protein, vitamin dan mineral diambil dari darah ibu, ada juga bukti bahwa zat-zat immune ibu dapat masuk ke dalam darah anak. Sebaliknya zat sampah seperti CO2 dan ureum dibuang ke dalam darah ibu.

Mekanisme pertukaran zat terjadi dengan :

1. Pertukaran Zat Pasif :

a. Filtrasi

Placenta bekerja sebagai membrane semi permeable. Karena perbedaan tekanan hydrostatic, air dan zat yang larut di dalamnya melalui membrane placentae

b. Diffusi

Molekul-molekul kecil melalui membrane placenta. Arah diffuse tergantung pada konsentrasi dari zat-zat sebelah menyebelah dari membrane tersebut.

c. Diapedese : seperti eritrosit

2. Transport Aktif :

a. Diatur oleh enzym

Walaupun konsentrasi beberapa zat dalam darah janin lebih tinggi dari dalam darah ibu (seperti asam amino, fosfat anorganis, vitamin-vitamin) zat-zat tersebut tetap mengalir kea rah darah janin.

b. Pinocytose

Molekul-molekul yang besar seperti protein dikepung oleh penonjolan atau pencekungan dari sitoplasma

II. Secara Lengkap Hormon yang dikeluarkan oleh placenta ialah :

a. Steroid hormon : estrogen dan progesterone

b. Protein hormon

Human Chorionic Gonadotropin Harmone (HCG)

Human Placental Lactogen Hormone (HPL)

Human Chorionic Thyrotropin Hormone (HCT)

Human Chorionic Corticotropin Hormone (HCCT)

c. Releasing Hormones

TSH releasing hormone

LH / FSH releasing Hormone

Disamping itu plasenta menghasilkan enzim seperti :

- Heat stable alkaline phosphatase

- Oxytocinase dan

- Pregnacy specific protein

III. Placenta sebagai barriere

a. Barriere mekanis physis terhadap erythrocyte, kuman dan molekul besar. Placenta menghalangi masuknya kuman yang terdapat dalam darah ibu ke dalam janin, tapi virus sedemikian kecilnya hingga tak dapat terhalang oleh placenta

b. Barriere kimiawi

Beberapa zat yang masuk ke dalam syncitium di rubah, seperti insulin yang berasal dari ibu.

Secara ikhtisar faal placenta dapat dibagi dua:

1. Placenta sebagai organ transfer

2. Placenta sebagai organ sintese

Karena itu faal plasenta dapat dinilai dari fungsi pertukaran zatnya dan dari fungsi produksi hormone serta enzymnya.

Misalnya pada insuffisiensi placenta dapat timbul gejala-gejala sebagai berikut :

1. gangguan pertumbuhan placenta

2. gangguan pertumbuhan janin

3. hypoxia dan acidosis janin

4. kadar hormone berkurang

TEST FAAL PLACENTA

Kesan mengenai faal placenta dapat diperoleh dari :

1. Pertumbuhan janin

2. Dari pemeriksaan air tuban dengan amnioskopo atau amniocentesis

3. Dari pemeriksaan urine ibu ; banyak oestrogen dan pregnandiol dalam urine 24 jam dapat menentukan faal placenta

4. pemeriksaan serum oxytocinase dari darah ibu. Serum oxytocine ini dibuat dalam syncytiotrophoblast.

5. Penentuan kadar HPL (Human Placenta Lactogen)

6. Oxytocin Challenge Test

RUANGAN AMNION

Mula-mula amnion merupakan rongga kecil saja tapi kemudian mengelilingi seluruh janin. Akhirnya amnion merapat pada chorion dan melekat dengannya

Liquor Amnii (air ketuban)

Ruangan amnion berisi 1 liter air ketuban

Banyaknya kadang-kadang sangat berbeda-beda

- pada minggu ke 36 banyaknya : 1030 cc

- pada minggu ke 40 banyaknya : 790 cc

- pada minggu ke 45 sudah berkurang menjadi 240 cc

Kalau banyaknya lebih dari 2 liter dinamakan polyhydramnion atau hydramnion. Kalau terlalu sedikit kurang dari 500 cc, disebut olighydramnion. Air ketuban reaksinya alkalis, B.D-nya 1.007-1.025, baunya anyir.

Air ketuban untuk bagian besar terdiri air, tapi mengandung juga sedikit ureum, protein, asam urine, gula, garam-garam malahan juga enzym-enzym. Juga terdapat bintik-bintik lemak yang berasal dari kulit badan anak (vernix easeosa)rambut yang halus yang berasal juga dari anak (lanugo) dan sel-sel yang berasal dari kulit anak maupun dari amnion.

Amnioskopi

Dengan amnioskopi air ketuban dapat berwarna kuning, hijau muda, hijau tua. Warna hijau tua menunjukkan bayi dalam keadaan bahaya (diastress). Dengan amnioscentesis dapat ditentukan umur janin dan sex janin.

Faal Air Ketuban

a. memungkinkan anak bergerak dengan bebas dan tumbuh dengan bebas ke segala jurusan karena tekanan pada anak sama pada semua lingkungan.

b. Untuk melindungi anak terhadap pukulan-pukulan dari luar dan ibu terhadap gerakan-gerakan anak.

c. Mempertahankan suhu yang tetap bagi anak

d. Waktu persalinan membuka serviks dengan mendorong selaput janin ke dalam ostium uteri.

Asal liquor amnii belum begitu jelas, kemungkinan berasal dari :

1. kencing janin

2. transudat darah ibu

3. secret epitel amnion

4. campuran 1, 2, dan 3

3. Tali Pusat

- Tali pusat terdapat antara pusat janin dan permukaan foetal placenta. Warnanya dari luar putih dan bukan merupakan tali yang lurus tapi yang berpilin

- Panjangnya ± 55 cm. (30-100 cm) dan garis tengahnya 1-1,5 cm. pembuluh-pembuluh darahnya biasanya lebih panjang dari tali pusat sendiri hingga pembuluh berkelok-kelok kadang-kadang sedemikian rupa, hingga memberikan tonjolan-tonjolan pada permukaan tali pusat dan diberi nama simpul palsu

- Tali pusat diliputi oleh amnion yang sangat erat melekat. Tali pusat mengandung 2 aa. Umbilicates dan satu vena umbilicalis, selebihnya terisi oleh zat seperti agar-agar yang disebut sele Wharton (Wharton’s Jelly) karena sele Wharton mengandung banyak air, maka setelah bayi lahir, tali pusat mudah menjadi kering dan lekas terlepas dari pusat bayi. Tali pusat juga mengandung sisa-sisa dari kandung kuning telur dan allantois yang hanya dapat dilihat dengan microscoop

- Insersi tali pusat pada placenta (ujung tali pusat pada placenta) mungkin terdapat ditengah placenta (insertion centralis)mungkin sedikit kesamping (insertion paracentralis) di samping (insertion lateralis) pada pinggir placenta (insertion marginalis). Kadang-kadang insersinya tidak pada placenta, tapi pada selaput janin (insertion velamentosa)

BISNIS MENARIK TAHUN 2011

make cash
javascript:void(0)